SELAMAT DATANG DI BLOG RADIO TENGKORAK DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN MOHON MAAF APABILA KOMENTAR2 ANDA PADA BLOG INI BELUM DIBALAS KARENA KESIBUKAN RUTINITAS, TAPI AKAN SAYA BALAS SATU PERSATU, MOHON SABAR YA...SALAM TERBAIK

Selasa, 20 November 2012

SKEMATIK RADIO CB ARIES SUPER 120


Radio CB Aries Super 120 seperti pada gambar diatas adalah merupakan salah satu karya anak bangsa yang dibuat oleh PT. INTI Bandung.

Radio ini hanya mempunyai band C (Middle), 26.965 - 27.405MHz yang dibagi menjadi 40 channel, untuk masing2 mode LSB, USB, AM.

Oleh karena itu radio ini sesuai modelnya Aries Super 120. Jadi angka 120 didapat dari penjumlahan semua modenya.
Mode LSB = 40 channel, mode USB = 40 channel, dan mode AM = 40 channel, sok tahu ah.....hehehe.....

Ada rumor yang berkembang diantara para pemburu/kolektor jenis radio cb ini yaitu konon katanya yang memakai LED display channel yang berwarna hijau itu yang asli.

Untuk masalah ini saya terus terang nggak mengetahuinya dengan pasti, mungkin saja PT. INTI Bandung pada waktu merakit radio cb ini sedang kehabisan LED display channel yang berwarna merah.
Jadi adanya warna hijau semua hehehe.....just kidding biar kita nggak terlalu stress memikirkan proyek2 homebrew yang nggak kelar2 yah.....

Pada posting kali ini sebenarnya saya tidak menjelaskan secara detail tentang radio ini. Sedikit uraian diatas anggaplah hanya sebagai pendahuluan saja.

Yang ingin saya postingkan pada kesempatan ini adalah Skematik dari Radio CB Aries Super 120.

Sesuai permintaan dari banyak rekan2 cber dan homebrewer pengunjung setia blog Radio Tengkorak ini, supaya dipostingkan juga skematik Aries Super 120.

Nah...baru kali ini saya bisa memenuhi permintaan dari rekan2 semua.

Skematik Radio CB Aries Super 120 ini identik dengan Radio CB General Electric atau GE model 3-5826A.

Sebelumnya silahkan lihat nomer PCB yang terdapat pada main board radio cb Aries Super 120 yang anda punya.

Kalau nomernya sesuai dengan nomer ini : PTBM139COX yaa.....inilah skematiknya

Download skematik Radio CB Aries Super 120, PDF file 2.7 MB dibawah ini :

DOWNLOAD SKEMATIK ARIES SUPER 120

Sabtu, 17 November 2012

MENAMBAHKAN RT - BM AMPLIFIER PADA OUT BALLANCE MODULATOR RADIO CB



RT - BM AMPLIFIER adalah singkatan dari Radio Tengkorak Ballance Modulator Amplifier.
Suatu rangkaian penguat audio yang dipasang di tingkat output ballance modulator atau boleh disebut juga Speech Processor yang dipasang pada output ballance modulator.

Saya selalu mempergunakan rangkaian RT-BM Amp ini untuk memodifikasi audio ssb radio cb seperti pada superstar 2000, 2200, 2400 dll, yang sebelumnya juga dipasang Pre Amp Mic RT pada input ballance modulator seperti pada artikel lalu yang berjudul :

MODIFIKASI AUDIO SSB SUPERSTAR 2000, 2200, 2400

Dengan menambahkan rangkaian RT-BM Amp ini pada output ballance modulator, maka audio ssb yang dihasilkannya akan lebih terkompresi sebelum masuk ke X'tal filternya.

Setelah kita menambahkan rangkaian ini maka akan jauh berbeda bila kita memperhatikan level audio/modulasi.

Berbisik atau berdesis di microphone pun akan melemparkan jauh jarum vu meter penunjuk power output ke tingkat maksimal power out tx.

Rangkaian ini bisa dipasang langsung di pcb main board cb bagian bawah dekat dengan bagian ballance modulator.

Dan untuk pemberian tegangan +8V nya dengan cara mengambil dari BT terdekat. BT adalah tegangan +8V melalui dc switch yang tegangannya keluar pada saat radio cb posisi transmit/tx.

Ada 2 skema dari RT-BM amplifier ini yang kedua-duanya dapat kita gunakan dengan hasil sama
baiknya.

Untuk mendapatkan hasil lebih baik lagi dari rangkaian ini dengan menggunakan transistor C2026. tapi yang perlu diperhatikan dari transistor C2026 ini susunan kaki emitornya di tengah, jadi urutan kakinya adalah : B E C kalau transistor C2026 ini berdiri menghadap ke arah kita.

Gambar2 berikut dibawah ini adalah cara memasang RT-BM Amplifier yang dipasang pada Radio CB Hy Gain V dan Superstar 2200


RT-BM Amplifier yang dipasang di Radio CB Hy Gain V
RT-BM Amplifier pada gambar diatas menggunakan transistor tipe C2026. Terlihat kaki tengah transistor adalah Emitor yang diseri resistor 1K dan kapasitor 0.01 ke ground sesuai skematiknya.
Dan untuk BT +8V diambil dari TP terdekat melalui L 100uH yang bentuknya seperti resistor 100 Ohm.


RT-BM Amplifier yang dipasang di Radio CB Hy Gain V


RT-BM Amplifier yang dipasang di Radio CB Superstar 220
Pada gambar diatas terlihat RT-BM Amp setelah dipasang bisa juga di cor dengan lem plastik


RT-BM Amplifier yang dipasang di Radio CB Superstar 2200


RT-BM Amplifier yang dipasang di Radio CB Superstar 2200
Pada gambar di atas terlihat RT-BM Amp bisa juga dipasang di bagian atas pcb Radio CB yang terlebih dulu dirakit pada pcb ukuran kecil.


RT-BM Amplifier yang dipasang di Radio CB Superstar 2200



Selamat mencoba and happy homebrewing

Kamis, 15 November 2012

MODIFIKASI CLARIFIER RADIO CB




Skematik diatas hanya salah satu contoh saja bagaimana cara memodifikasi clarifier pada radio cb.

Saya ambil contoh dari rangkaian clarifiernya radio cb merk Colt 485 Black Shadow SSB, Colt 320 FM Black Shadow SSB, Colt 320 DX, Cobra GTL150, Lafayette 800 atau radio cb lainnya yang mempunyai nomer chasis atau nomer pcb yang sama yaitu PTBM121D4X.

Seperti yang kita ketahui bahwa setelan clarifier/fine sebuah radio cb yang masih mempunyai setelan default atau setelan asli dari pabrik si pembuatnya adalah sbb :

Potensiometer CLARIFIER atau FINE (yang tidak mempunyai COARSE seperti pada Superstar), hanya akan berfungsi pada waktu menerima/rx saja.
Sedangkan pada waktu memancar/tx, clarifier ini tidak berfungsi walaupun kita putar kiri maupun putar kanan

Kenapa demikian ?

Jawabannya :

Pada waktu kita transmit/tx, tegangan +8V dari BT masuk melalui R19 tanpa melalui potensiometer clarifier kemudian langsung ke D7 dan tegangan out dari D7 akan mengendalikan frekwensi xtal untuk band Mid - Low - Hi atau kita sebut tegangan ini untuk Clarifier.

Sedangkan pada waktu receive/rx, tegangan +8V dari BR masuk melalui R18 dan tegangan ini dapat di atur dengan potensiometer VR3 sebagai Clarifier sebelum masuk ke D6 dan tegangan out dari D6 yang besarnya dapat berubah-ubah sesuai setelan potensiometer clarifiernya yang selanjutnya tegangan ini akan mengendalikan xtal untuk band Mid - Low - Hi.

Dengan demikian jelas bahwa potensiometer clarifier yang terpasang knobnya pada panel depan radio cb itu hanya berfungsi pada waktu receive/rx saja.

Pada waktu transmit/tx, walaupun clarifier tidak berfungsi, tapi frekwensi kerja dari radio cb ini akan tetap sesuai dengan channel yang ditunjukkan pada display channelnya.

Misal pada channel 30 Middle atau band C maka akan bekerja tepat pada frekwensi 27.305MHz, ini sudah diset oleh pabrik si pembuatnya secara default.

Kalau seandainya frekwensi yang sudah diset tepat oleh pabrik si pembuat radio cb ini bergeser sedikit sih...tidak masalah masih bisa dikejar dengan clarifier lawan.

Tapi bayangkan kalau bergesernya banyak disebabkan radionya sudah tua atau karena pengaruh suhu udara yang menyebabkan trimer kapasitor untuk setelan masing2 bandnya bergeser dll.

Apabila terjadi hal demikian maka lawan bicara kita akan selalu melaporkan bahwa audio kita tidak zerobeat atau kalau pada mode ssb akan terdengar seperti bebek karena tidak terkejar oleh clarifiernya lawan bicara kita.
Kalaupun bisa dikejar dengan clarifiernya lawan, akan jauh melenceng terlalu kekiri ataupun terlalu kekanan.

Sekarang bagaimana supaya clarifier itu bisa berfungsi untuk kedua-duanya baik pada waktu rx maupun tx ?

Dalam artian : dimana posisi clarifier kita sedang rx disitulah juga tx.
Supaya bisa seperti itu, maka kita harus melakukan modifikasi clarifier.

Silahkan lihat pada skematik modif clarifier diatas yang saya ambil contoh dari pcb PTBM121D4X

Keterangan :
- BR = Tegangan waktu receive saja  atau tegangan +8V, ini hanya akan keluar pada waktu receive/rx saja karena melalui dc switch.

- BT = Tegangan waktu transmit saja atau tegangan +8V, ini akan keluar pada waktu transmit/tx saja karena melalui dc switch.

Supaya clarifier radio cb berfungsi pada waktu rx/tx maka kita harus memodifikasinya dengan cara memutuskan terlebih dahulu tegangan dari BR maupun dari BT.

Kemudian kita sambung bagian jalur yang mengarah ke potensiometer clarifier atau bekas BR saja ke +9V continue atau tegangan ini terus menerus ada baik waktu rx ataupun tx, jadi tidak seperti tegangan sebelumnya yang keluar tegangannya gantian karena melalui dc switch.

Untuk lebih mudahnya mengambil tegangan +9V ini, bisa langsung saja dengan cara mengambilnya dari kaki emitor transistor regulator atau pada skematik PTBM121D4X contoh diatas dari Q38 (D325) atau lebih bagusnya cari saja TP 8V atau 9V terdekat yang tegangannya continue, bisa diukur dengan voltmeter dan tegangnnya harus tetap tidak hilang karena posisi tx saat ptt ditekan.

Untuk jalur BT seperti pada skematik diatas tidak difungsikan lagi, jadi harus dipisahkan dari rangkaian lainnya dengan cara mencopot R19 18K supaya tegangan +8V dari dc switch BT saat tx tidak bisa masuk ke rangkaian.

Kemudian potong jalur pcb BR yang tersambung ke R18 18K atau tidak usah dipotong jalur pcb tersebut, cukup lepaskan saja bagian kaki R18 yang tersambung ke BR kemudian solderkan sedikit kabel pada kaki R18 yg sudah dilepas tadi dan sambungkan ke +8/9V pada TP yang terdekat, kalau bingung langsung sambung ke kaki emitor transistor regulator D325 selesai sudah.

Setelah semua langkah2 modif clarifier diatas dilakukan, tinggal sekarang kita perlu meng adjust ulang masing2 trimer kapasitor band.

Caranya : Tepatkan jarum tanda garis clarifier pada arah jam 12, dengan bantuan radio cb lain coba transmit dari radio lain pada channel/frekwensi mode yang sama tentunya pada mode ssb.
Kemudian adjust capasitor trimer untuk band masing2 band. Untuk radio cb yang mempunyai nomer pcb PTBM121D4X, CT1 untuk band Mid, CT2 untuk band Hi, CT3 untuk band Low dan CT4 untuk LSB.

Adjust CT yang bersangkutan sesuai bandnya masing2 sampai audio yang terdengar pas ditelinga dan lebih baik lagi dengan mempergunakan radio hf yang ada display frekwensinya seperti radio hf allband dll, supaya lebih akurat lagi penyetelannya.

Kalau sudah pas penyetelan rx nya, sekarang gantian untuk tx nya dengan cara transmit dari radio yg sedang kita adjust, pastikan audio yang terdengar di radio bantuan pas juga, kalau agak sedikit beda tidak masalah masih bisa di kejar dg clarifier.

Karena pada kenyataannya memang selalu beda sedikit antara rx/tx dan akan berlaku berbanding terbalik dari nada audionya.

Kalau boleh saya jelaskan seperti berikut :

Sewaktu kita rx dan kita atur clarifier pada nada audio tinggi (hi tone), mungkin clarifier lewat dari arah jam 12 maka audio kita saat tx yang diterima stasiun lawan akan menjadi sebaliknya. Jadi audio kita akan terdengar nada audionya low (low tone).

Dan demikian pula sebaliknya kita atur clarifier saat rx pada nada audio low, mungkin clarifier kurang dari arah jam 12 maka audio kita saat tx, akan diterima stasiun lawan terdengar  rendah (low tone).

Jadi pengaturan clarifier yang tepat adalah pada saat rx kita atur pada posisi nada audio stasiun lawan pas tidak terlalu low (nada medium, bass) atau tidak terlalu hi (nada trebble).
Tepatkan atau ambil nada yang kedengarannya seimbang antara nada low dan hi nya, maka audio kitapun akan terdengar pas pula di stasiun lawan.

Bagi rekan2 yang sudah terbiasa dengan memainkan clarifier pada radio cb yang sudah dimodif ini tidak masalah, tapi memang bagi yang belum terbiasa agak sedikit konsentrasi untuk memainkannya.
Karena akibatnya kalau sedikit kurang pas dalam memainkan clarifier yang sudah dimodif maka audio kitapun pada saat tx akan kurang pas juga didengar oleh stasiun lawan.

Ini lain halnya dengan clarifier pada radio cb yang belum dimodif, pengaturan clarifier saat rx walaupun melenceng tidak akan berakibat pada audio kita saat tx.
Karena saat tx frekwensinya tetap tidak bergeser karena pengaruh pergeseran/perubahan clarifier, karena memang clarifier tidak berfungsi saat tx.

Nah...sekarang untuk sekedar mengecek apakah radio cb anda mempunyai clarifier yang masih asli setelannya atau belum dimodif atau sudah pernah di modif ?

Mungkin anda tidak tahu pasti jawabannya terlebih bagi rekan2 cber yang nggak senang utak-atik dan tidak tahu juga sejarah radio cb tersebut saat mendapatkannya yang mungkin sudah di modif sebelumnya.

Untuk mengeceknya sangat mudah, coba transmit saja dan dengarkan pada radio lain, apakah audio anda bergeser atau tidak saat anda bicara di microphone.
Putar clarifier ke kiri atau ke kanan dan dengarkan apakah audio anda berubah sesuai perputaran potensiometer clarifier.

Kalau tidak ada perubahan berarti masih asli setelan pabrik si pembuatnya dan sebaliknya kalau ada perubahan berarti sudah dimodif.
Dalam hal ini pada clarifier yang sudah dimodif akan memberikan keuntungan seperti pada posisi dimanapun setelan clarifier anda set, maka disitu pula anda transmit. Jadi frekwensinya sama antara rx dan tx.


Untuk jenis radio cb Superstar seperti SS2000, 2200, 2400, dll, yang mempunyai knob potensiometer COARSE dan FINE. Kita bisa memodifikasi untuk FINE nya, karena untuk COARSE sudah bisa mengikuti rx maupun tx nya.

Jadi untuk jenis radio cb Superstar, apabila kita sudah modif Fine nya maka untuk Coarse tidak perlu kita mainkan lagi dan tetapkan saja selamanya di arah jam 12. Tinggal kita mainkan Fine nya saja supaya berfungsi pada saat rx maupun tx.




Skematik diatas adalah rangkaian clarifier radio cb Superstar 2000, 2200, 2400, Hy Gain V atau radio cb lainnya yang mempunyai nomor pcb PCMA001S.

Untuk memodifikasi clarifier jenis radio cb ini silahkan dilihat pada skematiknya.

Mohon maaf bukannya menggurui, saya hanya ingin berbagi informasi yang terutama artikel ini ditujukan bagi rekan2 yang belum mengetahui bagaimana cara memodifikasi clarifier radio cb.


Selamat mencoba and happy homebrewing

Minggu, 04 November 2012

BOOSTER HF 2X IRF530 (REVIEW)




Transformator 1 : 4 = 1 lilit : 4 lilit

Kontruksi Transformator 1 : 4
plat akhir 1 dan plat akhir 2 dibuat dari lempengan ebonit pcb







Booster HF 2x IRF530 ini sudah pernah di tayangkan pada postingan yang lalu.
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menampilkannya  kembali setelah ada sedikit perubahan dengan mengganti transformator 1 : 4 pada input dan output booster ini.

Pada gambar diatas terlihat transformator 1 : 4 pada output booster menggunakan yang lebih besar dari sebelumnya yang sekarang dipakai untuk input booster, dan ternyata hasilnya lebih maksimal lagi.

Untuk tes booster ini pada beberapa band seperti di 11M, 26M, 40M dan 80M, saya menambahkan Low Pass Filter (LPF) bekas lepasan dari Radio Kenwood TS120S dan berikut adalah hasil testing dari output power booster ini sbb :

Pada band 11 Meters ( 27 MHz ) :
Tegangan bias Gate IRF540 = 2.5 vollts
Input power = 2 watts,
Output power = 40 watts.

Pada band 26 Meters ( 11.400 - 11.500 MHz ) :
Tegangan bias Gate IRF540 =  2.5 vollts
Input power 2 watts
Output power 45 watts

Pada band 40 Meters ( 7 MHz ) :
Tegangan bias Gate IRF540 =  2.5 vollts,
Input power 2 watts
Output power 50 watts

Pada band 80 Meters ( 3.7 - 3.9MHz ) :
Tegangan bias Gate IRF540 =  2.5 vollts
Input power 2 watts
Output power 50 watts

Dari hasil tes booster ini pada beberapa band seperti di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa output power tertinggi pada band 80 dan 40 Meters.

Info tambahan pada tes tsb saya memakai IRF540N merk IR atau antara huruf I dan huruf R nya ada simbol dioda yang berdiri atau seperti gambar dibawah ini.


Dan dari hasil tes ini bodi IRF540 nya tidak panas cuma hangat saja.
Jadi saya kira cukup aman dengan memberikan tegangan bias sebesar 2.5 volts.


Happy homebrewing

Propagasi hari ini